INFOBUMN.COM ‐ Transaksi perbankan yang praktis, mudah dan aman telah menjadi kebutuhan di era digital saat ini.
Untuk memberikan layanan perbankan digital yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan nasabah, namun juga harus mampu memberikan perlindungan optimal untuk para nasabahnya, perbankan terus mengembangkan kapabilitas digitalnya.
Salah satunya adalah BRI, bank yang terus bertransformasi di aspek digitalnya ini terus melakukan pengembangan kapabilitas digital.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan kapabilitas talenta digital melalui digital talent management.
Baca Juga:
Terkait dengan hal tersebut Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengungkapkan bahwa dalam inisiatif ini terdapat empat kerangka yang dioptimalisasi.
Mulai dari Digital Talent Acquisition yakni membangun framework rekrutmen dengan memperkuat proses seleksi untuk memastikan standar kompetensi teknis.
Kemudian Digital Talent Development yakni membangun standar kompetensi di IT dan membangun kurikulum untuk beberapa digital roles dengan menyediakan platform pembelajaran digital yang mendukung new way of learning.
Selanjutnya adalah digital talent strategy, yaitu mematangkan perencanaan talenta digital dan mengadopsi digital culture secara berkelanjutan dengan mengembangkan platform kolaborasi yang terintegrasi.
Baca Juga:
Holding BUMN MIND ID Minta Pembatasan Jumlah Smelter Melalui Moratorium Perizinan, Ini Alasannya
Rosan Perkasa Roeslani Jelaskan Soal Rencana Investasi Apple Sebesar 1 Miliar Dolar AS di Indonesia
Konservasi Gajah di Aceh, Presiden Prabowo Subianto Sumbang Lahan Pribadi Seluas 20 Ribu Hektar
Terakhir, digital talent branding yaitu mengembangkan employee value proposition untuk menarik talenta digital terbaik turut serta bergabung dan berkontribusi.
Arga menambahkan bahwa masing-masing bidang akan dikembangkan secara berkelanjutkan melalui program pembelajaran.
“Spesifik untuk talenta digital di bidang cyber security, BRI terus melakukan improvisasi untuk memperkuat kompetensi di bidang ini melalui penetapan kurikulum teknis.”
“Untuk roles cyber security specialist dan DevSecOps specialist, menyediakan program pembelajaran yang berkelanjutan dan menyiapkan career framework untuk roles tersebut,” jelas Arga.
Baca Juga:
Petani dan Nelayan Sekarang Lebih Semangat Usai Prabowo Subianto Hapus Utang Macet UMKM
Pemerintah Sepakat Tambah Volume Produksi Sawit Nasional untuk Kuota Biodiesel 40 Persen (B40)
Usai Nyoblos, Presiden Prabowo Subianto Bercengkrama dengan Warga Bojong Koneng, Bogor
Tak hanya melalui program tersebut, Arga menekankan, pengetahuan digitalisasi pada dasarnya sudah ditanamkan kepada seluruh pekerja.
Hal itu didukung dengan kenyataan bahwa sebanyak kurang lebih 95% pekerja BRI merupakan generasi milenial.
Berdasarkan riset, generasi ini mudah dalam menerima digitalisasi sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari.
Arga mencontohkan di Direktorat Digital dan Teknologi Informasi yang dia pimpin kini telah mempekerjakan sekitar 1.500 Insan BRILiaN (Pekerja BRI) di luar sumberdaya dari pihak ketiga.
Jumlah ini cenderung meningkat beriringan dengan kebutuhan nasabah yang semakin tinggi.
Pihaknya pun terus bekerja sama dengan Human Capital (HC) dalam menerapkan manpower planning.
“Saya bisa katakan bahwa saat ini seluruh talenta BRI adalah talenta digital. Ini adalah buah dari bagaimana kami menanamkan digital mindset kepada seluruh pekerja kami, para Insan BRILiaN, dalam berkarya bagi nasabah setia kami.”
“Tidak bisa tidak, DNA digital ini harus dimiliki para Insan BRILiaN karena detik ini tidak ada satupun layanan perbankan kami yang tidak di-deliver digital dalam berbagai bentuk dan sarananya,” lanjutnya.
Selanjutnya, biaya tenaga kerja akan disesuaikan dengan kecenderungan pergerakan kebutuhan tersebut.
Dalam praktiknya, Arga membutuhkan peran-peran yang kritikal dan specialized untuk membantu melanjutkan transformasi digital di BRI.
Seperti cybersecurity specialist, blockchain specialist, cloud engineer, dan data specialist.***