INFOMARITIM.COM – Kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat semakin meningkat. Berdasarkan survei Populix bertajuk “Unveiling Indonesian Beauty & Dietary Lifestyle”, terdapat 46 persen masyarakat Indonesia dimana laki-laki berusia 36 tahun ke atas mulai peduli terhadap asupan kalori yang dikonsumsinya. Sementara itu, 11 persen perempuan cenderung menjalani program diet untuk menurunkan dan menjaga berat badan. Fakta menarik lainnya dari survei yang sama, yakni 64 persen masyarakat di Indonesia kini menggunakan jasa katering demi menjalankan pola diet sehat.
Melihat potensi berkembangnya gaya hidup sehat dalam masyarakat, Salad Point ID termotivasi untuk memperluas kemitraan melalui skema waralaba. Berangkat dari hal tersebut, perusahaan yang telah berdiri sejak 2017 ini turut hadir dalam Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) yang akan berlangsung pada 13-15 Oktober 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
FLEI 2023 merupakan acara pameran yang menampilkan merek-merek terkait waralaba dan lisensi lokal maupun internasional dari berbagai sektor bisnis. Dalam acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut, calon franchisee dan franchisor dapat saling bertemu untuk melihat potensi bisnis maupun memperluas jaringan.
“Melalui rangkaian acara ini, Salad Point ID berpotensi menjaring kemitraan yang lebih luas. Salad Point ID bisa memiliki kesempatan menawarkan peluang bisnis kedai salad lokal kepada calon franchisee dan memberikan berbagai fasilitas yang menguntungkan untuk calon franchisee,” tutur Founder Salad Point ID, Putra Siburian, Selasa (10/10/2023) dalam siaran persnya.
Baca Juga:
Beri Kemudahan ke Masyarakat, Sinergi BRI dan PELNI Hadirkan Layanan Reservasi Tiket Kapal Laut
Bisa Merusak Kemitraan PKS yang Sudah Ada dengan Petani, Menjamurnya Pabrik Kelapa Sawit Tanpa Kebun
Salad Point ID pada tahap awal membuka franchise untuk jangka waktu lima tahun dengan biaya yang sangat terjangkau. Selain itu, calon franchisee tidak perlu takut tak dapat mendapatkan tempat yang strategis, karena Salad Point ID akan membantu memilih lokasi paling strategis.
“Sebagai kedai salad lokal yang telah memiliki sertifikasi halal, Salad Point ID juga akan membantu dalam penyediaan bahan baku yang berkualitas. Bisnis ini terjamin dapat dijalankan secara autopilot, dengan kata lain Salad Point ID akan selalu membantu franchisee dalam proses menjalankan bisnis di setiap cabang yang ada,’’ tambah Putra.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kini Salad Point ID mengembangkan indoor farming dengan controlled environment dan sourcing. Dengan permintaan domestik yang terus meningkat, perusahaan ini optimistis dapat melakukan penetrasi pasar lebih luas. “Tahun depan kami menargetkan untuk membuka 15 cabang di kawasan Jabodetabek,” ucap Putra.
Hingga kini, Salad Point ID telah berhasil mengembangkan bisnisnya dengan memiliki 11 offline store di Pulau Jawa. Kedai salad lokal yang telah didirikan sejak enam tahun lalu oleh Putra Siburian dan Cory Marisa Marbun ini bekerja sama dengan para petani lokal untuk memasok bahan baku. Mulai dari sayur mayur segar hingga rempah-rempah Indonesia yang digunakan sebagai pelengkap atau salad dressing dengan cita rasa nusantara.
Baca Juga:
PAN Tanggapi Keputusan PP Muhammadiyah yang Terima Pengelolaan Tambang dari Pemerintah
PT Pelindo Jasa Maritim Sebut Pemanduan Kapal Lingkup Kerja SPJM hingga Juni 2024 Naik 10 Persen
Para pelanggan yang ingin mengonsumsi Salad Point ID tak perlu risau, sebab Salad Point ID dapat dipesan via online dan offline. Dengan kemudahan yang diberikan, Salad Point ID berkomitmen untuk menyajikan salad dengan kualitas segar bagi para pelanggannya.
Penulis : Imam Rosidi
Editor : Imam Rosidi
Sumber Berita : Siaran Pers