INFOMARITIM.COM – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengupayakan peluang pasar baru untuk komoditas udang dari Indonesia.
Ekspor komoditas udang ke Amerika Serikat menghadapi persoalan antidumping.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berkomitmen akan menyelesaikan masalah CVD dan anti-dumping (AD) komoditas udang di pasar AS.
Trenggono memastikan jajarannya tengah melalukan diplomasi agar tuduhan itu bisa diatasi.
Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Erwin Dwiyana menyampaikan hal itu di Jakarta, Senin (28/10/2024).
“Di pasar AS, masih ada peluang untuk komoditas udang selain udang beku.”
“Kemudian, ada pasar lain seperti Jepang yang berpotensi besar untuk produk beku dan olahan. Kemudian, ada Australia dan Korea Selatan,” kata Erwin.
Dia mengatakan perluasan pasar itu turut disertai dengan implementasi program modeling untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas udang ekspor.
Baca Juga:
Tanggapi Wamentan Sudaryono, BGN Punya Prinsip Berikan Makanan Sesuai dengan Komposisi Bahan Lokal
Zulhas Kumpulkan Kementerian dan Badan di Bawah Kemenko Bidang Pangan, Bahas Swasembada 2028
Mengenai kelanjutan antidumping, tutur Erwin, penanganan yang dilakukan KKP bersama otoritas lainnya menunjukkan hasil positif.
Berdasarkan keputusan final determination investigasi US Department of Commerce (USDOC).
Tidak ditemukan adanya countervailable subsidies atau pemberian subsidi kepada petambak dan eksportir udang beku Indonesia.
Sedangkan, terkait tuduhan antidumping, keputusan final determination yang dirilis USDOC pada 22 Oktober menetapkan bea masuk tambahan sementara sebesar 3,9 persen untuk udang Indonesia.
Baca Juga:
Anak Indonesia Tidak Boleh Lapar, Prabowo Subianto: Yang Tak Setuju Jangan Ikut Pemerintahan Saya
Gembleng Anggota Kabinet di Magelang, Warga Sambut Prabowo: Selamat Bekerja dengan Ikhlas Pak
Anak Buah Basah Pimpinan Juga Harus Basah, Prabowo Hujan-hujanan Susuri Pasukan Upacara
Angka tersebut lebih rendah dibanding hasil preliminary determination yang sempat dikeluarkan yakni sebesar 6,3 persen.
“Kita tidak dituduh melakukan subsidi terhadap industri udang nasional sehingga tarif CVD-nya (countervailing duties) 0 persen, sementara antidumping kita turun dari 6,3 persen menjadi 3,9 persen.”
“Ini merupakan capaian positif, sebelum hasil akhir pada 5 Desember nanti,” bebernya.
Perluasan pasar ini disertai dengan upaya peningkatan kualitas produksi udang di sektor hulu.
Salah satunya, melalui program modeling budi daya berbasis kawasan yang sudah dikembangkan di Indonesia.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Infotelko.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Helloseleb.com dan Haiindonesia.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.